Ahlan Wasahlan.


Myspace Banner Generator @ JellyMuffin.com

Rabu, 23 Juli 2008

filsafat umum

Lima Filsuf Terkemuka Yunani Beserta Buah Pikiran Filsafatnya

a) Socrates
Socrates mengarahkan perhatiannya kepada manusia sebagai objek pemikiran filsafatnya. Dalam mendobrak pengetahuan semu Socrates meniru pekerjaan ibunya sebagai seorang bidan dalam upaya menolong kelahiran bayi, akan tetapi ia berperan sebagai bidan pengetahuan, yaitu dengan cara mengamat-amati hal-hal yang konkrit dan hal yang beragam coraknya tetapi pada jenis yang sama. Kemudian unsur-unsur yang berbeda dihilangkan sehingga tinggallah unsur yang sama dan bersifat umum, itulah pengetahuan sejati.
Jadi, buah pikir Socrates dan pemikiran filsafatnya untuk menyelidiki manusia secara keseluruhan, yaitu dengan menghargai nilai-nilai jasmaniah dan rohaniah yang keduanya tidak dapat dipisahkan karena dengan keterkaitan kedua hal tersebut banyak nilai yang dihasilkan.

b) Plato
Sebagai titik tolak pemikiran filsafatnya, ia mencoba menyelesaikan permasalahan lama, mana yang benar yang berubah-ubah (heracleitos) atau yang tetap (Parmenides).
Plato menerangkan bahwa manusia itu sesungguhnya berada dalam dua dunia, yaitu dunia pengalaman yang bersifat tidak tetap, bermacam-macam dan berubah serta dunia ide yang bersifat tetap, hanya satu macam dan tidak berubah. Jadi dunia yang sesungguhnya atau dunia realitas itu adalah dunia ide.
Plato telah mengembangkannya dengan pemikiran bahwa hakikat suatu realitas itu bukan “yang umum”, tetapi yang mempunyai kenyataan yang terpisah dari sesuatu yang berada secara konkret, yaitu ide. Dunia ide inilah yang hanya dapat dipikirkan dan diketahui oleh akal.

c) Aristoteles
Menurut Aristoteles, berpikir harus dilakukan dengan bertitik tolak pada pengertian-pengertian sesuatu benda. Suatu pengertian memuat dua golongan, yaitu substansi (sebagai sifat yang umum) dan aksidensia (sebagai sifat yang secara tidak kebetulan). Ia tertarik pada fakta yang spisifik dan juga yang umum (universal) ia biasanya memulai dari gejala partikulas menuju kongklusi universal. Jadi, induksi menuju generalisasi.

d) Parmanides
Menurut Parmanides standar kebenaran dan apa ukuran realitas? Yaitu ukurannya dengan logika yang konsisten. Contoh : ada tiga cara berpikir tentang Tuhan : 1). Ada 2). Tidak ada 3). Ada dan tidak ada. Yang benar adalah ada. 1). Tidak mungkin meyakini yang tidak ada. 2). Sebagai ada karena yang tidak ada pastilah tidak ada. 3). Tidak mungkin karena tidak mungkin Tuhan itu ada dan sekaligus tidak ada.
Jadi, benar tidaknya suatu pendapat diukur dengan logika. Bentuk ekstrem pernyataan itu adalah bahwa ukuran kebenaran adalah akal manusia, ukuran kebenaran adalah manusia.
e) Thales
Thales adalah orang yang bermula-mula berfilsafat, gelar itu diberikan karena mengajukan pertanyaan, apa sebenarnya bahan alam samesta ini? Ia menjawab air, ia air sebagai asal alam semesta karena ia melihatnya sebagai sesuatu yang amat diperlukan dalam kehidupan, dan bumi terapung di atas air.
Pertanyaan itu dijawabnya dengan menggunakan akal, bukan menggunakan agama atau kepercayaan lainnya. Alasannya karena air penting bagi kehidupan. Disini akal mulai digunakan lepas dari keyakinan.

Tidak ada komentar: