Ahlan Wasahlan.


Myspace Banner Generator @ JellyMuffin.com

Minggu, 27 April 2008

penyakit hati

PERTANYAAN TUGAS PERTAMA:

Tuliskan tiga istilah PENYAKIT HATI yang Anda ketahui, dan berikan TIPS solusinya untuk survive dari BISIKAN SETAN!!

3 jenis penyakit hati antara lain:

1. Dengki

Dengki merupakan salah satu penyakit hati yang mesti dihindari. Dari banyak referensi, dituliskan bahwa dengki merujuk kepada kebencian dan kemarahan yang timbul akibat perasaan cemburu atau iri hati yang amat sangat. Ia amat dekat (berhubungan) dengan unsur jahat, tidak berkenan, benci dan perasaan dendam yang terpendam.

Ada juga yang mendefinisikan dengki sebagai suatu perbuatan atau tindakan hati yang tidak senang melihat kesenangan (nikmat) orang lain serta berharap agar kesenangan (nikmat) orang lain akan hilang atau lenyap atau pun berpindah kepadanya.

Rasululloh SAW bersabda, “Janganlah kalian saling mendengki, saling menfitnah (untuk suatu persaingan yang tidak sehat), saling membenci, saling memusuhi dan jangan pula saling menelikung transaksi orang lain. Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslimnya yang lain, ia tidak menzhaliminya, tidak mempermalukannya, tidak mendustakannya dan tidak pula melecehkannya. Takwa tempatnya adalah di sini -seraya Nabi SAW menunjuk ke dadanya tiga kali. Telah pantas seseorang disebut melakukan kejahatan, karena ia melecehkan saudara muslimnya. Setiap muslim atas sesama muslim yang lain adalah haram darahnya, hartanya dan kehormatannya. ” (HR. Muslim dari Abu Hurairah ra)

ALLOH SWT berfirman:
“Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai sebuah dari kejahatan makhluk Nya,” kemudian Dia berfirman, “Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (AI Falaq(113): 1, 2 dan 5).

Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa Rasululloh SAW bersabda:
Ada tiga hal yang menjadi akar semua dosa. Jagalah dirimu dan waspadalah terhadap ketiganya. Waspadalah terhadap kesombongan, sebab kesombongan telah menjadikan iblis Inenolak bersujud kepada Adam. Waspadalah terhadap kerakusan, sebab kerakusan telah menyebabkan Adam memakan buah dari pohon terlarang. Dan jagalah dirimu dari dengki, sebab dengki telah menyebabkan salah seorang anak Adam membunuh saudaranya.” (HR Ibnu Asakir).

2. Fitnah

Fitnah lebih kejam dari pembunuhan adalah suatu kegiatan menjelek-jelekkan, menodai, merusak, menipu, membohongi seseorang agar menimbulkan permusuhan sehingga dapat berkembang menjadi tindak kriminal pada orang lain tanpa bukti yang kuat.

Fitnah yang menggerogoti aqidah kaum muslimin itu disebabkan jauhnya mereka dari ajaran tauhid yang didakwahkan oleh para Rasul, dan sedikitnya jumlah dai yang menyeru kepada agama tauhid dan memberantas kesyirikan.

Sesungguhnya fitnah ini pula yang pertama kali menimpa ummat manusia di zaman Nabi Nuh ‘alaihi salam. Allah ta’ala mengkhabarkan keadaan mereka: "Nuh berkata: ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka. Dan mereka melakukan tipu daya yang amat besar.’ Dan mereka berkata: ‘Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr.’ Dan sesungguhnya mereka telah menyesatkan kebanyakan manusia." (Nuh: 21-24)

3. Khianat

Khianat adalah sikap tidak bertanggungjawab atau mangkir atas amanat atau kepercayaan yang telah dilimpahkan kepadanya. Khianat biasanya disertai bohong dengan mengobral janji. Khianat adalah ciri-ciri orang munafik. Orang yang telah berkhianat akan dibenci orang disekitarnya dan kemungkinan besar tidak akan dipercaya lagi untuk mengemban suatu tanggung jawab di kemudian hari.

Orang-orang yang berlaku khianat : Adalah orang-orang yang berlaku khianat kepada Allah dan Rasul-Nya. Berlaku khianat apabila mereka diberi kepercayaan baik amanah ilmiyah ataukah amanah-amanah lainnya dan lain sebagainya. Mereka menyebarkan rahasia orang lain, mengakui sesuatu dengan dasar kedustaan, berlaku curang dalam setiap interaksi mereka dan dalam setiap perdaganan mereka. Mereka melanggar segala bentuk perjanjian, menyalahi setiap kesepakatan yang telah mereka sepakati, dan mereka mereka menarik kembali setiap janji-jani mereka. Orang-orang yang berlaku khianat adalah orang-orang yang berlaku curang dalam setiap hukum, atau kepada rakyat dan keluarga mereka dan kepada setiap bawahan mereka, Mereka seperti yang tercnatum didalam sebuah hadits :

“ Sesungguhnya sepeninggal kalian akan datang suatu kaum yang mereka berlaku khianat dan tidak dapat dipercaya. Mereka bersaksi namun persaksian mereka tidak dapat dipersaksikan , mereka bernadzar namun tidak menepatinya.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari didalam Kitab asy-Syahadaat, bab. Laa Yasyhad ‘ala Syahadah juurin idzaa Usyhida).

“ Seorang yang berlaku khianat adalah seseorang yang tidak tersembunyi ketamakannya walau itu sekecil apapun kecuali dia akan mengkhianatinya. Dan seseorang yang tidaklah dia menjalani pagi dan sorenya kecuali dia menipu daya engkau pada keluarga dan hartamu “ (Diriwayatkan oleh Muslim didalam Kitab al-Jannah, bab. Ash-Shifat alatii Yu’rafu bihaa fii ad-Dunya Ahla al-Jannah wa Ahlu an-Naar).

Allah ta’ala berfirman :

“ Sesunguhnya Allah tidak mencintai siapa saja yang berlaku khianat lagi pendosa “ (Surah an-Nisa : 107).

Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. (QS Al Mukmin :19)

Nabi Muhammad saw bersabda :

“Tsalaatsun man kunna fiihi fa huwa munaafiqun wa in shaama wa shallaa wa za’ama annahu muslimun:idzaa haddatsa kadzaba wa idzaa wa’ada akhlafa wa idza’tumina khaana”

Artinya : “Tiga perkara, barangsiapa ada pada tiga perkara itu, maka dia itu orang munafiq, walaupun ia berpuasa, mengerjakan sholat dan mendakwakan bahwa ia muslim. Yaitu : apabila berbicara, ia berdusta, apabila berjanji, ia menyalahi janji dan apabila dipercayai, ia berkhianat”

(HR Bukhari-Muslim-dari Abu Hurairah)

Pada umumnya, “Penyakit hati” tidaklah disadari oleh penderitanya. Maka, seringkali “Penyakit hati” ini tak kunjung sembuh bahkan bertambah parah. Mengapa hal ini sering terjadi? Karena kebanyakan dari penderitanya enggan bahkan tidak bersedia untuk mencari tahu tips solusinya dan apa penyebab “Penyakit hati” ini.

Kebanyakan penyebabnya adalah nafsu perasaan yang tak terkendali, pikiran-pikiran negative terhadap apa yang dimiliki maupun diperbuat orang lain, dll. Memang sulit untuk mengobati “Penyakit hati” ini, karena sang penderita harus melawan hawa nafsunya. Terkadang, ia memaksa dirinya untuk bersabar, selalu berfikiran positif. Namun kemudian, semua usaha itu mulai mengendor dan sia-sialah semua itu. Bahkan sang penderita kembali mengulangi perbuatan yang menjadi penyebab penyakit hati. Semua itu karena kelemahan ilmu, kelemahan keyakinan, dan kelemahan ketabahan hati.

PERTANYAAN TUGAS KEDUA:

Berikan uraian singkat tentang cara mengajarkan (metode) solusi untuk survive terhadap satu PENYAKIT HATI (yang belum tercantum pada nomor 1 di atas) kepada peserta didik di sekolah!

Cara mengatasi penyakit hati diantaranya dengan belajar menghinakan diri/hati, lihat asal muasal kejadian kita tercipta dari yang hina sperma kemana-kemana bawa kotoran, terakhir akan menjadi bangkai, yang akan memuliakannya adalah ketaqwaan,dan apa keuntungannya buat kita untuk dengki, takabur dan sebagainya, malah akan menyakitkan hati saudara kita dan hati kita akan terus sakit dan akan kembali kepada dirinya, semua perbuatan akan kembali kepada masing-masing baik maupun buruknya, lihat manfaat madharatnya adakah manfaatnya, banyak harus dikerjakan, malah yang dianjurkan doa kebaik-baikan untuk mereka, diantara penyakit dengki cirinya; senang melihat orang lain susah, susah melihat orang lain senang, ciri takabur; mementahkan kebenaran dan merendahkan manusia adakah pada diri kita? Penyakit tersebut akan menyedot amal kebaikan yg telah dilakukan.

macam-macam pngertian

  • Menurut Kenneth E. Anderson, perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran, pada saat stimuli lainnya melemah. Secara sederhana, perhatian terjadi ketika kita benar-benar berkonsentrasi dalam menggunakan salah satu alat indera kita. Ocntohnya, ketika kita mendenganrkan ceramah seseorang, maka telinga kita benar-benar fokus berusahauntuk mendengarkan dengan sebaik-baiknya.
  • Pengamatan adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya.
  • Fantasi adalah yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja. Kata lain untuk fantasi adalah imajinasi.
  • Ingatan merupakan proses kebolehan manusia untuk menerima maklumat, memproses dan menyimpanya dalam otak, kemudian mengeluarkannya ketika perlu.

o Menurut Drs. M. Ngalim, Mp (1990 : 43), berpikir adalah suatu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Menurut psikologi Gestalt, berpikir merupakan keaktifan psikis yang abstrak, yang prosesnya tidak dapat kita amati dengan alat indra kita.

o Perasaan adalah rasa-rasa yang terletak di hati nurani insan.Perasaan-perasaan itu seperti rasa kasih, rasa cinta, rasa benci, rasa jijik, rasa simpati, rasa marah, rasa dendam, rasa rindu, rasa malu, rasa megah, rasa sombong, rasa takut, rasa serba salah, rasa kecewa, dll.

  • Motif adalah sesuatu dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk berbuat sesuatu, baik berupa gerakan maupun ucapan.

sumber : www.google.com

angket sederhana sebagai self assesment

Contoh Angket Sederhana Sebagai Self Assesment

# Lima karakter Guru terbaik menurut saya

  • Memotivasi : Bagi saya motivasi seorang guru guru pada muridnya sangat berarti karena dapat memberikan semangat dan menjadikan motivasi tersebut sebagai pegangan
  • Humoris : Saya suka dengan guru yang humoris karena jika terlalu tegang pelajaran yang diberikan tidak mudah untuk difahami
  • Profesional : Dari 4 hal keahlian bagi guru yang ingin sukses disekolah diantaranya yaitu Profesional maksudnya penguasaan materi ilmiah, menguasai dibidangnya.
  • Berintelektual : Seorang guru harus berintelektual, cerdas, cermah dan cerdik dalam segala hal
  • Bersosialisasi : Adanya komunikasi antara siswa dan guru agar proses belajar mengajar terasa hidup dan guru harus mampu bersosialisasi dengan orang lain karena guru menjadi tauladan dalam masyarakat.

# Lima karakter Guru Terburuk Menurut saya

  • Tidak Bersosialisasi : Tidak adanya komunikasi terhadap siswa dan orang lain.
  • Otoriter : Tidak senang dengan guru yang otoriter memberikan tugas semaunya tanpa melihat kemampuan siswa.
  • Tidak bertanggung jawab : Guru tidak perduli dengan siswa apakah siswa tersebut dapat mengerti atau tidak atas apa yang telah disampaikan.
  • Tidak Disiplin : Semaunya dalam mengajar tidak ada informasi bila guru berhalangan hadir, datang dan pulang tidak tepat waktu.
  • Tidak Profesional : Guru yang yang tdak profesional akan menjadikan salah dalam memahami sesuatu karena ketidak mampuannya dalam menguasai materi.

Minggu, 20 April 2008

Teori Maslow

Teori Hierarki Kebutuhan Maslow / Abraham Maslow - Ilmu Ekonomi

Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang paling penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk dicapai atau didapat. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi.

Kebutuhan maslow harus memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian meningkat ke yang tidak terlalu penting. Untuk dapat merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada pada tingkat di bawahnya.

Lima (5) kebutuhan dasar Maslow - disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial :

1. Kebutuhan Fisiologis
Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.

2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.

3. Kebutuhan Sosial
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.

4. Kebutuhan Penghargaan
Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.

organisasi.org/teori_hierarki_kebutuhan_maslow_abraham_maslow_ilmu_ekonomi - 12k

Psikologi Pendidikan

A. Pengertian

1. Psikologi

Adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan yang dapat dilihat melalui tingkah laku.

2. Pendidikan menurut para ahli

a. Menurut Jhon Dewey

Adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual, emosional ke arah alam manusia.

  • Ruseu

Adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi dibutuhkan waktu dewasa.

c. Menurut Riarkara

Adalah kemanusiaan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke arah insani.

d. Menurut Ahmad Manimba

Adalah bimbingan, atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.

Psikologi Pendidikan

Adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku-tingkah laku yang terjadi dalam proses pendidikan.

Faktor-faktor Pendidikan

Menurut Sutari Imam Barnadib, ada 4 macam :

a. Tujuan yang hendak dicapai

b. Subjek (pendidik dan anak didik yang melakukan pendidikan)

c. Lingkungan

d. Alat-alat tertentu untuk mencapai tujuan.

Tujuan Pendidikan Nasional dalam UU No. 2, adalah :

“ Mencerdaskan pendidikan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berbudi luhur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki keterampilan, pengetahuan, kesehatan dan memenuhi rasa tanggung jawab ke masyarakat dan kebangsaan serta membentuk manusia Indonesia yang Pancasilais Utuh (Paripurna)”.

Tujuan dan peran lembaga pendidikan

1. Lembaga pendidikan keluarga berfungsi :

a. Pengalaman pertama pada kanak-kanak

b. Menjamin kehidupan emosional

c. Menanamkan dasar-dasar pendidikan dan moral

d. Meletakkan dasar-dasar keagamaan.

2. Lembaga pendidikan sekolah berfungsi :

a. Diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang memiliki hubungan hirarkis.

b. Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan suatu relatif homogen.

c. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang harus disesuaikan.

d. Materi/visi pendidikan lebih banyak bersifat akademis/umum.

e. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawatan terhadap kebutuhan yang akan datang.

3. Lembaga pendidikan masyarakat:

a. Diselenggarakan dengan sengaja di sekolah

b. Peserta umum, mereka yang tidak sekolah

c. Tidak mengenal jenjang dan program pendidikan jangka waktu tertentu.

d. Peserta tidak perlu homogen

e. Ada waktu belajar dan metode formal melalui yang sistematis

f. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus

g. Keterampilan kerja sangat diketatkan sebagai jawaban terhadap kebutuhan peningkatan tarap hidup.

B. Guru Taman Kanak-kanak

Guru adalah penerus kebudayaan dari segi tugas subjek pendidik, adalah partisipan orang tua. Partisipan merupakan peserta lebih tepat dari pembantu. Tekanan tugasnya ialah membina dan mengisi intelek, meskipun ia juga harus berurusan dengan fungsi lain dari integritas manusia. Guru-guru dengan tugas membina fungsi intelek tidak boleh mengabaikan atau tidak melihat integritas itu.

Tugas guru adalah memandaikan, menyampaikan ilmu pengetahuan dan kepandaian yang biasa diterima oleh intelek, tapi ia juga harus menjaga supaya pandai/pintar itu tidak semata-mata pintar tetapi ia juga harus menjadikan pintar yang baik dan juga berguna.

Guru sebagai kesatuan menjadi lembaga yang umumnya disebut team guru-guru di dalam sekolah. Team guru-guru adalah lembaga subordinatif dari lembaga sekolah, namun sekolah biasa diidentifikasikan dengan guru-gurunya.

Guru sebagai suatu team amat penting karena team itu sendiri dapat berwibawa mengatasi wibawa oknum guru-gurunya, biarpun direkturnya. Guru-guru harus menjaga wibawa team dan itu berarti menjaga “image” sekolah dalam pendidikan, bahwa guru mempunyai kebebasan yang besar dalam tugas-tugasnya, sehingga guru-guru itu tidak berfungsi dengan baik.

Para guru memandang teori Pioget dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan guru dalam menyusun struktur dan urutan mata pelajaran di dalam kurikulum. Hunt (1964) mempraktekkan di dalam program pendidikan TK yang menekankan pada perkembangan sensori motoris dan pre-operasional. Poel (1964) di dalam mengajar berhitung.

Yang penting guru harus mengerti alam pikiran anak apalagi anak TK yang baru tumbuh dalam masa kanak-kanak, bahwa anak TK akan lain dengan anak lulusan SD.

Guru harus meneliti bahasa siswa dengan seksama untuk memahami kualitas berfikir anak di dalam kelas. Mengenai hubungan antara tingkat perkembangan konseptual anak dengan bahan pelajaran yang kompleks menunjukkan bahwa guru harus memperhatikan apa yang harus diajarkan dan bagaimana mengajarkannya. Jadi guru harus dapat menguasai perkembangan kognitif anak dan menentukan jenis kemampuan yang dibutuhkan oleh anak untuk memahami bahan pelajaran itu.

C. Peranan Psikolog Pendidikan Bagi Guru-guru TK.

Sangat penting karena apabila guru tidak tahu/tidak mengerti apa itu psikologi pendidikan, maka guru akan sulit menghadapi anak dalam kegiatan belajar mengajar.

Dalam mengajar guru harus tahu sifat dan watak anak didiknya, kalau guru tidak tahu maka ia akan sulit menghadapi anak dalam KBM.

Mengajar yang baik bukan sekedar persoalan teknik. Teknik dan metodologi belajar saja untuk menjaga disiplin kelas, guru sering bertindak otoriter. Nasihat yang sering diberikan, misalnya agar guru bersikap tenang pada saat permulaan.

Dalam hal ini murid mempunyai kesan bahwa ia berurusan dengan guru satu persatu. Murid-murid bisa membanding-bandingkan guru satu dengan guru lainnya dan pada waktu tertentu dapat mengadu dombanya karena ada guru yang pandai menarik hati murid, adapula yang dianggap keja.

Ada beberapa pengajaran yang telah berlaku dalam beberapa generasi :

1) Guru harus bersikap tenang, tak berlebih-lebihan dan dingin dalam menghadapi setiap situasi. Tidak boleh kehilangan akal, marah sekali ataupun menunjukkan kegembiraan yang berlebih-lebihan. Dia harus netral terhadap segala masalah, dan tidak menunjukkan pendapat pribadinya.

2) Guru harus dapat menyukai siswa-siswanya secara adil. la tidak boleh membenci dan memarahi siswa-siswanya.

3) Guru harus memperlakukan siswa-siswanya secara sama, tanpa memperdulikan watak-watak individual siswa.

4) Guru harus mampu menyembunyikan perasaannya, meskipun terluka hatinya, ia harus tidak menunjukkannya, terutama dihadapan siswa-siswanya yang masih muda.

5) Guru diperlukan oleh siswa-siswanya, karena siswa-siswanya belum dapat bekerja sendiri dan bertanggung jawab atas kegiatan belajar mereka sendiri di kelas.

6) Guru harus dapat menjawab semua pertanyaan yang disampaikan oleh siswa-siswanya.

Hal ini menimbulkan pengertian salah tentang guru, sehingga guru menghindarkan situasi ini dengan tidak mau mengakui kesalahannya atau ketidaktahuannya.

Sesungguhnya guru adalah makhluk biasa. Guru sejati bukanlah makhluk yang berbeda dengan siswa-siswanya. la bukan makhluk yang serba hebat. la harus dapat berpartisipasi di dalam semua kegiatan yang dilakukan oleh siswa-siswanya dan yang dapat mengembangkan rasa persahabatan secara pribadi dengan siswa-siswanya dan tidak merasa perlu merasa kehilangan kehormatan karenanya. Rasa was-was, takut dalam keadaan tertentu adalah hal yang wajar.

Peranan sebagai pendidik memang tidak selalu waktu aktif dan aktuil. Ada syarat-syarat untuk dapat berperan sebagai pendidik. Syarat materiil dan syarat formil.

Syarat materiil ialah sikap jiwa sebagai pendidik: kesadaran subjek, sebagai apa dan siapa dia, dan dengan kekuatan batin menunjukkan pengaruhnya kepada anak didik, menyampaikan tindakan dan pengarahan jiwa ke arah tujuan. Dan itu harus beresonansi dengan jiwa si anak.

Memang mendidik itu adalah suatu yang sulit dan halus. Pendidik dihapkan mampu seolah meraba hatinya sendiri dan hati anak didiknya. Kontak riil ini adalah suatu hubungan yang objektif terlepas dari keadaan-keadaaan subjektif. Proses pertama menurut istilah biasa ialah adanya kasih sayang di mana jiwa dengan jiwa itu beresonansi. Kasih sayang memang menghendaki pemurnian yang halus dari unsur-unsur dan sifat-sifat yang merosot dari pihak pendidik. Memang merupakan suatu kesulitan bagi pendidik untuk memurnikan jiwanya sendiri dari sifat-sifat dan kebiasaan-kebiasaan yang merosot yang menyebabkan ia mengalami gangguan untuk maju dalam proses pendidikannya.

Itulah sebabnya diatas dikatakan bahwa tidak selalu dapat dipelihara peranan sebagai pendidik itu terus menerus. Tetapi dengan penyadaran diri dan introspeksi akhirnya kita secara halus akan mengetahui situasi-situasi, moment-moment, saat-saat seorang menjadi merosot kepribadiannya dari niveue (lapis) human turun ke niveau animal (catatan : diri manusia ini mengandung di dalamnya 5 lapis yang tetap jalan/ bergerak) :

1) Lapis anorganis = benda mati yaitu isi perut yang menjaga keseimbangan.

2) Lapis vegetatif = tumbuh-tumbuhan, yaitu zat-zat dan badan kita yang tumbuh terus, sehingga badan diri kita setahun yang lampau umpamanya, bukanlah diri kita (badan kita) waktu kini.

3) Lapis animal, di mana kita dikuasai oleh gerak-gerak otomatis yang tak disadari.

4) Lapis human, di mana gerak-gerik itu disenter oleh lampu jiwa yang menyadari, menerangi, mengukur dan menilai (konsientia, insan kamil, hati nurani).

5) Lapis absolut, yaitu kesadaran yang lebih luas, yang menembus keluasan yang tidak hanya bersifat lingkungan terbatas.

Di sinilan peranan yang paling sulit dari pada jiwa seorang pendidik. Praktis ia sebetulnya juga harus mendidik diri, harus conscientious, untuk bisa secara konsisten menjaga kondisi kemurnian jiwa yang bisa memberi pengaruh positif secara pedagogis.

Syarat-syarat formil ialah kedudukan-kedudukan yang di dalamnya telah terkandung fungsi mendidik. Adalah suatu diskrepansi (ketidak-kelopan) antara syarat formil dan syarat materiil, bila kita melihat pengaruh-pengaruh pedagogis itu antara pendidik dan anak didik tidak cocok atau malah terbalik.

Kemunafikan inilah yang membawa banyaknya kesulitan-kesulitan pendidikan. Namun hal itu adalah wajar, bukan untuk menghibur diri, tapi untuk secara berangsur-angsur memperbaiki diri sebagai pendidik.

KESIMPULAN

Psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku-tingkah laku yang terjadi di dalam pendidikan.

Peranan psikologi bagi guru TK itu sangat penting karena tanpa mempelajari Psikologi Pendidikan, guru akan sulit dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan guru akan sulit menghadapi anak dan sulit untuk mengendalikan dirinya sendiri. Maka dari itu guru TK itu harus tahu apa itu psikologi dan psikologi pendidikan serta guru harus tahu manfaat dalam mempelajari psikologi pendidikan.

Guru adalah orang tua kedua dalam sekolah. Tugas guru adalah memandaikan, menyampaikan ilmu pengetahuan dan kepandaian yang bisa diterima oleh anak didiknya. Di dalam kelas guru harus bersikap tenang dan lemah lembut karena yang diajar adalah anak TK. Bila guru mengajar dengan sikap otoriter, maka anak akan menilai dan memilih mana guru yang dianggapnya baik dan guru yang kejam anak akan menghindar.

www.siaksoft.net/index.php?option=com_content&task=view&id=2482&Itemid=101- 31k -

Teori Pendidikan

Pemikiran John Dewey Tentang Pendidikan

1. Pengalaman dan Pertumbuhan

Pemikiran John Dewey banyak dipengaruhi oleh teori evolusi Charles Darwin (1809-1882) yang mengajarkan bahwa hidup di dunia ini merupakan suatu proses, dimulai dari tingkatan terendah dan berkembang maju dan meningkat. Hidup tidak statis, melainkan bersifat dinamis. All is in the making, semuanya dalam perkembangan. Pandangan Dewey mencerminkan teori evolusi dan kepercayaannya pada kapasitas manusia dalam kemajuan moral dan lingkungan masyarakat, khusunya malalui pendidikan.

Menurut Dewey, dunia ini penciptaannya belum selesai. Segala sesuatu berubah, tumbuh, berkembang, tidak ada batas, tidak statis, dan tidak ada finalnya. Bahkan, hukum moral pun berubah, berkembang menjadi sempurna. Tidak ada batasan hukum moral dan tidak ada prinsip-prinsip abadi, baik tingkah laku maupun pengetahuan.

Pengalaman (experience) adalah salah satu kunci dalam filsafat instrumentalisme. Pengalaman merupakan keseluruhan aktivitas manusia yang mencakup segala proses yang saling mempengaruhi antara organisme yang hidup dalam lingkungan sosial dan fisik. Filsafat instrumentalisme Dewey dibangun berdasarkan asumsi bahwa pengetahuan berpangkal dari pengalaman-pengalaman dan bergerak kembali menuju pengalaman. Untuk menyusun kembali pengalaman-pengalaman tersebut diperlukan pendidikan yang merupakan transformasi yang terawasi dari keadaan tidak menentu ke arah keadaan tertentu. Pandangan Dewey mengenai pendidikan tumbuh bersamaan dengan kerjanya di laboratorium sekolah untuk anak-anak di University of Chicago. Di lembaga ini, Dewey mencoba untuk mengupayakan sekolah sebagai miniatur komunitas yang menggunakan pengalaman-pengalaman sebagai pijakan. Dengan model tersebut, siswa dapat melakukan sesuatu secara bersama-sama dan belajar untuk memantapkan kemampuannya dan keahliannya.

Sebagai tokoh pragmatisme, Dewey memberikan kebenaran berdasarkan manfaatnya dalam kehidupan praktis, baik secara individual maupun kolektif. Oleh karenanya, ia berpendapat bahwa tugas filsafat memberikan garis-garis arahan bagi perbuatan. Filsafat tidak boleh tenggelam dalam pemikiran metafisik yang sama sekali tidak berfaedah. Filsafat harus berpijak pada pengalaman dan menyelidiki serta mengolah pengalaman tersebut secara aktif dan kritis. Dengan cara demikian, filsafat menurut Dewey dapat menyusun norma-norma dan nilai-nilai.

2. Tujuan Pendidikan

Dalam menghadapi industrialisasi Eropa dan Amerika, Dewey berpendirian bahwa sistem pendidikan sekolah harus diubah. Sains, menurutnya, tidak mesti diperoleh dari buku-buku, melainkan harus diberikan kepada siswa melalui praktek dan tugas-tugas yang berguna. Belajar harus lebih banyak difokuskan melalui tindakan dari pada melalui buku. Dewey percaya terhadap adanya pembagian yang tepat antara teori dan praktek. Hal ini membuat Dewey demikian lekat dengan atribut learning by doing. Yang dimaksud di sini bukan berarti ia menyeru anti intelektual, tetapi untuk mengambil kelebihan fakta bahwa manusia harus aktif, penuh minat dan siap mengadakan eksplorasi.

Dalam masyarakat industri, sekolah harus merupakan miniatur lokakarya dan miniatur komunitas. Belajar haruslah dititiktekankan pada praktek dan trial and error. Akhirnya, pendidikan harus disusun kembali bukan hanya sebagai persiapan menuju kedewasaan, tetapi pendidikan sebagai kelanjutan pertumbuhan pikiran dan kelanjutan penerang hidup. Sekolah hanya dapat memberikan kita alat pertumbuhan mental, sedangkan pendidikan yang sebenarnya adalah saat kita telah meninggalkan bangku sekolah, dan tidak ada alasan mengapa pendidikan harus berhenti sebelum kematian menjemput.

Tujuan pendidikan adalah efisiensi sosial dengan cara memberikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan demi pemenuhan kepentingan dan kesejahteraan bersama secara bebas dan maksimal. Tata susunan masyarakat yang dapat menampung individu yang memiliki efisiensi di atas adalah sistem demokrasi yang didasarkan atas kebebasan, asas saling menghormati kepentingan bersama, dan asas ini merupakan sarana kontrol sosial. Mengenai konsep demokrasi dalam pendidikan, Dewey berpendapat bahwa dalam proses belajar siswa harus diberikan kebebasan mengeluarkan pendapat. Siswa harus aktif dan tidak hanya menerima pengetahuan yang diberikan oleh guru. Begitu pula, guru harus menciptakan suasana agar siswa senantiasa merasa haus akan pengetahuan.

Karena pendidikan merupakan proses masyarakat dan banyak terdapat macam masyarakat, maka suatu kriteria untuk kritik dan pembangunan pendidikan mengandung cita-cita utama dan istimewa. Masyarakat yang demikian harus memiliki semacam pendidikan yang memberikan interes perorangan kepada individu dalam hubungan kemasyarakatan dan mempunyai pemikiran yang menjamin perubahan-perubahan sosial.

Dasar demokrasi adalah kepercayaan dalam kapasitasnya sebagai manusia. Yakni, kepercayaan dalam kecerdasan manusia dan dalam kekuatan kelompok serta pengalaman bekerja sama. Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa semua dapat menumbuhkan dan membangkitkan kemajuan pengetahuan dan kebijaksanaan yang dibutuhkan dalam kegiatan bersama.

Ide kebebasan dalam demokrasi bukan berarti hak bagi individu untuk berbuat sekehendak hatinya. Dasar demokrasi adalah kebebasan pilihan dalam perbuatan (serta pengalaman) yang sangat penting untuk menghasilkan kemerdekaan inteligent. Bentuk-bentuk kebebasan adalah kebebasan dalam berkepercayaan, mengekspresikan pendapat, dan lain-lain. Kebebasan tersebut harus dijamin, sebab tanpa kebebasan setiap individu tidak dapat berkembang.

Filsafat tidak dapat dipisahkan dari pendidikan, karena filsafat pendidikan merupakan rumusan secara jelas dan tegas membahas problema kehidupan mental dan moral dalam kaitannya dengan menghadapi tantangan dan kesulitan yang timbul dalam realitas sosial dewasa ini. Problema tersebut jelas memerlukan pemecahan sebagai solusinya. Pikiran dapat dipandang sebagai instrumen yang dapat menyelesaikan problema dan kesulitan tersebut.

Di dalam filsafat John Dewey disebutkan adanya experimental continum atau rangkaian kesatuan pengalaman, yaitu proses pendidikan yang semula dari pengalaman menuju ide tentang kebiasaan (habit) dan diri (self) kepada hubungan antara pengetahuan dan kesadaran, dan kembali lagi ke pendidikan sebagai proses sosial. Kesatuan rangkaian pengalaman tersebut memiliki dua aspek penting untuk pendidikan, yaitu hubungan kelanjutan individu dan masyarakat serta hubungan kelanjutan pikiran dan benda.

www.geocities.com/HotSprings/6774/j-13.html - 21k

Pemikiran William James Tentang Pendidikan

William James (1842-1910), mungkin adalah filsuf dan psikolog Amerika yang paling berpengaruh, dilahirkan di kota New York , tetapi menghabiskan masa kecilnya di Eropa.
Pendidikan dasarnya tidaklah biasa dan berganti-ganti, dikarenakan seringnya berpindah dari satu kota ke yang lain dan juga keinginan ayahnya agar dia lebih berkembang. Dia melewatkan masa pendidikannya disekolah umum dan dari guru bimbingan pribadinya di Swiss, Prancis, Inggris dan Amerika. Selama thun-tahun itu, dia hanya bisa membayangkan bagaimana kehidupan di sekolah sebenarnya. Setelah mendalami seni selama beberapa tahun, dia menyadari bahwa seni bukanlah bidangnya; dan pada tahun 1861 dia masuk ke Lawrence Scientific School di Cambridge, yang memberikan karir di bidang sains dan koneksi dengan Universitas Harvard yang terus berlangsung seumur hidupnya.

Saat berusia 35 tahun, dia telah menjadi dosen di universitas ini. Dia menjadi instruktur fisiologi dan anatomi selama 7 tahun, guru besar filsafat selama 9 tahun, dan menjadi guru besar psikologi sampai 10 tahun terakhir dia mengajar, saat dia kembali lagi mengajar filsafat. Dia adalah penulis yang produktif dan berbakat dibidang filsafat, psikologi dan pendidikan, dan pengarunya pada kehidupan pendidikan di Amerika sangatlah mengesankan. Karya terbesar dan paling berpengaruhnmya, The Principles Of Pshychology (Dasar-dasar Psikologi), yang diterbitkan tahun 1980, nantinya akan menjadi materi pendidikan modern yang sangat berpengaruh. Pemikirannya terhadap pendidikan dan pandangannya terhadap cara kerja pengajar dapat dilihat di karyanya yang terkenal Talks to Teacher. Selain sangat terkenal, buku-buku ini memberikan pengaruh yang besar terhadap pendidikan dan pengajarnya. Teori dan praktek pendidikan, adalah hutang terbesar Amerika kepada “ Bapak Pendidikan Psikologi Modern” ini.

William James adalah seorang yang individualis. Didalam bukunya Talks to Teacher tidak terdapat pernyataan mengenai pendidikan sebagai fungsi sisal. Baginya pendidikan lebih cenderung kepada “ organisasi yang ketertarikan mendalam terhadap tingkah laku dan ketertarikan akan kebiasaan dalam tingkah laku dan aksi yang menempatkan individual pada linkungannya”. Teori perkembangan diartikannya sebagai susunan dasar dari pengalaman mental untuk bertahan hidup. Pemikirannya ini dipengaruhi oleh insting dan pengalamannya mempelajari psikologi hewan dan doktrin teori evolusi biologi.

Ketertarikan James akan insting dan pemberian tempat untuk itu dalam pendidikan, menjadikan para pembaca bukunya peraya akan salah satu tujuan terpenting didalam pendidkan adalah memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk mengikuti instingnya. Yang nantinya akan menjadi peribahasa teori pendidikan. “ Bekerjasamalah dengan insting, jangan melawannya”. Pembaca yang lebih teliti dapat menemukan tulisan yang lebih menguatkan akan hal ini, tapi ketidak raguannya ditunjukkannya melalui pernyataan-pernyataannya bahwa persatuan para psikolog telah salah mengenali kekuatan insting didalam kehidupan manusia.

Teori James akan insting sangatlah bersifat individualis dan sangatlah kolot pada pelaksanaannya. Mengesampingkan pernyataannya mengenai perubahan insting, yang berlawanan dengan diskusinya pada “Iron Law of Habit/Hukum Utama Kebiasaan” dan keprcayaannya akan tujuan dasar pendidikan sebagai pengembangan awal kebiasaan individual dan kelompok, dalam pembentukan masyarakat yang lebih sempurna.

Singkatnya, James menegaskan, dasar dari semua pendidikan adalah mengumpulkan semua insting asli yang dikenal oleh anak-anak, dan tujuan pendidikan adalah organisasi pengenalan kebiasaan seagai bagian dari diri untuk menjadikan pribadi yang lebih baik.

Sumbangan James yan paling berpenaruh terhadap metode pendidikan adalah hubungannya dengan susunan kebiasaan. James mengtakan:

“Hal yang paling utama, disemua tingkat pendidikan, adalah untuk membuat ketakutan kita menjadi sekutu bukan menjadi lawan. Untuk menemukan dan mengenali kebutuhan kita dan memenuhi kebutuhan dalam hidup. Untuk itu kita harus terbiasa, secepat mungkin, semampu kita, dan menjaga diri dari jalan yang memberi kerugian kepada kita, seperti kita menjaga diri dari penyakit. Semakin banyak dari hal itu didalam kehidupan sehari-hari yang dapat kita lakukan dengan terbiasa, semakin banyak kemampuan pemikiran kita yang dapat digunakan untuk hal yang penting lainnya.”

Dalam pembahasan mengenai metode susunan kebiasaan, James memberikan 4 atauran dasar:

1. Lengkapi dirimu dengan kekuatan dan ambillah keputusan seepat mungkin.
2. Tidakada pengecualian dalam kesempatan sampai kebiasaan baru telah tertanam dihidupmu.
3. Ambilah kesempatan yang paling pertama saat menambil tindakan.
4. Jagalah kebiasaan itu agar tetap ada dengan memberikan dorongan kecil setiap hari.

www.jambur.com/aron/?L=blogs.blog&id=745 - 41k

Pemikiran RuseuTentang Pendidikan

Adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi dibutuhkan waktu dewasa.